Bukan lantaran rasa iri dengan rezeki orang; ini kali okeplay777 sebagai seorang ibu dan pengajar sedih dengan ramainya siaran tv nasional mengenai keviralan hal yang semakin banyak imbas negatifnya untuk penonton; sebutlah saja keviralan seorang Fajar yang marathon disiarkan di tv.
Tv itu kan berbeda fragmen dengan media online; di mana banyak anak-anak penjuru yang belum dapat dijangkau media online dapat melihat tv, anak-anak yang pemakaian media onlinenya terbatasi tv ialah fasilitas selingan untuk mereka Dan pikirkan mereka disuguhi tontonan yang tidak lucu benar-benar mengenai kecengengan anak remaja lelaki yang mengobral cerita hubungan cintanya yang blangsak. Melihat tv itu menjadi pencucian otak untuk anak yang sel otaknya sedang berkembang dan berkembang. Dan kecengengan yang terlalu berlebih dan seakan kecengengan itu dapat jadikan seorang sukses populer, akan terekam untuk beberapa beberapa penerus bangsa. Apa yang terjadi bila kecengengan ini jadi role mode?
Dan beberapa kapitalis pemilik tv ini cuma berpikiran kesempatan mengantongi untung dari menyiarkan beberapa hal yang trending, walaupun nirfaedah. mereka yang berlomba-lomba menyiarkan podcast mengenai suatu hal yang tidak membuat sama sekalipun.
Benar, semuanya karena ada pasarnya, ada permintaan untuk tontonan yang absurd. Warganet Indonesia perlu selingan yang lebih membagongkan dari realitas hidup mereka yang membagongkan.
Ini semestinya jadi warning untuk kita beberapa orangtua,menurut okplay7 jika psikis anak-anak kita bisa saja serapuh Fajar ini, karena Fajar ini cuman satu dari beberapa anak-anak angkatan Z (lahir di antara tahun 1996 – 2010) yang rapuh; angkatan tulang lunak. Ini peristiwa yang menyebar semenjak gampangnya sosial media yang memberikan tempat buat mereka berekspresif.
Angkatan yang anti sosial, karena lebih sukai berhubungan dengan kehaluan di jagat maya. Angkatan instan, yang mengharap hidup nyaman dengan populer walaupun tidak dari lajur prestasi positif. Dan tidak cuma Fajar, beberapa lalu trending cowo gagah, berjenggot taunya melambai-lambai, Mamang Osa sampai punyai acara tv sendiri bersama Anwar yang melambai-lambai. Ingin sampai kapan yang semacam ini dipasarkan?? Dan penonton ingin sampai kapan terima tontonan sampah?? Lelaki menjerit melengking dengan stylenya yang bahkan juga wanita saja gak gitu-gitu sangat dah! Itu penyebabnya peristiwa tulang lunak di angkatan Z menyebar, karena mereka menyaksikan jadi tulang lunak itu kece kok, bisa saja ngetop, bisa saja uang.
TS posting ini bukanlah mengenai Fajar semata-mata, TS ingin mengunggah kesadaran kita bersana mengenai angkatan penerus bangsa yang beberapa besarnya memang ringkih. Gampang “flu” terserang gerimis, gampang roboh ditembus angin, dan langsung karam ditembus badai. Fajar ini cuma puncak dari peristiwa gunung es bagaimana sudah benar-benar memprihatinkannya angkatan Z yang dikuasai beberapa remaja cowo bertulang lunak, berhati hello kitty. Trending atau mungkin tidak trendingnya seorang Fajar, bukan point dari kekuatiran TS.
Bukankah kita sedih dengan angkatan lucu semacam ini?
Apa akan kita jaga prestasi anak-anak kita yang anjlok semacam ini?
Jadi tidak salah bila Mbak Nana Padmo, mendampingkan IQ rata-rata anak Indonesia dengan IQ gorilla.